Cari Blog Ini



CAHAYA
A.     Arah Rambat Cahaya
  Cahaya merupakan salah satu bentuk energi, karena menempati ruang dan tidak memiliki massa. Cahaya memiliki sifat-sifat sebgai berikut.
1.    Merupakan gelombang elektromagnetik, sehingga tidak memerlukan zat perantara dalam perambatannya.
2.    Merupakan gelombang transversal.
3.    Memiliki cepat rambat di ruang hampa 3x108 m/s.
4.    Memiliki panjang gelombang.
5.    Dapat dipantulkan.
6.    Dapat dibiaskan.
Cahaya dalam perambatannya selalu memiliki lintasan lurus. Sebagai contoh, dapat dapat dilihat saat cahaya memasuki sebuah ruangan melalui celah sempit.
A.       Perambatan cahaya
Cahaya dipancarkan oleh sumber cahaya. Matahari, bintang-bintang,  dan api merupakan sumber cahaya. Jika kita melihat benda bercahaya, sinar-sinarnya masuk ke mata kita. Sinar adalah sinar-sinar garis atau lintasan yang menunjukkan arah rambat cahaya. Itulah sebabnya kita dapat melihat benda itu.
Sebagian besar benda-benda yang kita lihat tidak memancarkan cahaya sendiri. Seperti batu, tembok, manusia, dan bulan. Benda-benda itu hanya memantulkan cahaya yang mengenainya. Cahaya pantul itu hanya memantulkan cahaya yang mengenainya. Cahaya pantul itulah yang masuk mata sehingga kita dapat melihat benda-benda itu. Benda-benda seperti itu seperti disebut benda gelap. Benda gelap dibedakan menjadi tiga macam:
1.    Benda tidak tembus cahaya, yaitu benda yang tidak dapat meneruskan cahaya yang mengenainya. Contoh: kayu, karet, dinding, dan lain-lain.
2.    Benda tembus cahaya, yaitu benda yang dapat meneruskan sebagian besar cahaya yang mengenainya. Contoh: air, udara, dan kaca bening
3.    Benda buram, yaitu benda yang meneruskan sebagian cahaya yang mengenainya, misalnya kaca, susu, dan kertas tipis.
Kita dapat melihat benda-benda yang ada disekeliling kita karena ada cahaya yang masuk kemata kita. Cahaya tersebut dapat masuk ke mata kita dengan cara merambat. Cahaya merambat lurus ke segala arah. Jika cahaya terhalang oleh benda seperti kaca bening, kita dapat melihat benda dari balik kaca bening. Benda- benda yang dapat meneruskan cahaya disebut benda bening. Namun, jika cahaya yang sedang merambat mengenai benda seperti kayu, orang atau pohon, cahaya tersebut tertahan. Hal ini terbukti, ruangan di belakang benda tersebut gelap sehingga terjadi bayang-bayang benda. Terbentuknya bayang-bayang tersebut merupakan bukti bahwa cahaya merambat menurut garis lurus.
Ada dua macam bayangan benda yang terbentuk, yaitu:
1.    Umbra (bayangan inti)
     Umbra, yaitu ruang gelap dibalik benda yang tidak mendapat cahaya sama sekali. Bayangan ini terbentuk jika sinar berasal dari sumber cahaya yang lebih kecil daripada benda.
2.    Penumbra (bayangan kabur)
     Penumbra, yaitu ruang gelap dibalik benda yang masih mendapat cahaya. Bayangan kabur akan terbentuk jika sinar berasal dari sumber cahaya yang lebih besar daripada benda. 


B.        Pemantulan cahaya (Refleksi)
Cahaya dalam perambatannya apabila mengenai suatu permukaan benda yang tidak tembus cahaya dan memiliki permukaan yang mengkilat maka cahaya tersebut akan mengalami pemantulan (pembalikkan). Dalam pemantulan cahaya berlaku dua buah ketentuan yang dikemukakan oleh C. Snellius yang disebut dengan hukum pemantulan cahaya.
Hukum pemantulan cahaya tersebut menyatakan, bahwa :
1.    Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terletak pada satu bidang datar dan ketiganya berpotongan pada satu titik.
2.    Besarnya sudut datang sama dengan sudut pantul.
Ada dua macam pemantulan cahaya, yaitu:
1.    Pemantulan baur (konfus)
Pemantulan teratur, yaitu pemantulan cahaya yang terjadi pada permukaan benda yang rata dan arah sinar pantulannya saling sejajar saat ada sinar datang yang sejajar.
pemantylan teratur.jpg
2.    Pemantulan baur (diffus/tidak teratur)
Pemantulan baur, yaitu pemantulan cahaya yang terjadi pada permukaan benda yang tidak rata (kasar) dan arah sinar-sinar pantulnya tidak sejajar (acak) saat ada sinar datang yang sejajar.
pemantulan tidak terarut.jpg


C.     Pemantulan Cahaya pada Cermin
Cermin adalah sebuah benda yang permukaannya mengkilat dan bersifat memantulkan seluruh sinar yang mengenainya, serta dapat membentuk bayangan dari benda yang ada didepannya. Ada dua sifat bayangan yang dapat dibentuk oleh cermin, yaitu:
1.      Bayangan nyata/sejati adalah bayangan yang dapat ditangkap oleh layar didepan cermin, terbentuk dari hasil perpotongan sinar-sinar pantulnya dan letaknya didepan cermin.
2.      Bayangan maya/semu adalah bayangan yang tidak dapat ditangkap oleh layar didepan cermin, termasuk dari hasil perpotongan perpanjangan sinar-sinar pantulnya, dan letaknya dibelakang cermin.

Cermin
1.         Cermin datar
a.       Pemantulan cahaya pada cermin datar
Cermin datar adalah cermin yang permukaaannya datar. Cermin datar bersifat memantulkan sinar dengan arah sejajajr jika ada sinar datang yang sejajar.
cermindatar.png
b.      Pembentukan bayangan pada cermin datar
Saat kita berada dicermin datar, maka akan dapat melihat bayangan kita yang sifatnya selalu maya, tegak, sama besar, jarak benda ke cermin sama sengan jarak bayangan ke cermin, dan menghadap terbalik terhadap bendanya (kiri menjadi kanan). Proses pembentukan bayangan pada cermin adalah sebagai berikut.
cermindatar1.png
c.       Panjang minimun cermin datar untuk melihat seluruh bayangan
Agar dapat melihat seluruh bayangan pada cermin datar, maka harus digunakan cermin datar yang panjangnya minimum setengah kali tinggi bendanya seperti yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
cermindatar5.png
d.      Pembentukan bayangan oleh dua cermin datar yang membentuk sudut tertentu.
Sebuah benda yang berada diantara dua cermin datar yang membentuk sudut tertent, dapat membentuk suatu bayangan. Jumlah bayangan yang dibentuk oleh dua cermin datar dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut.


Rounded Rectangle: n= (360°)/∝-1
 
                                             Keterangan:                                            
                                             n = jumlah bayangan yang terbentuk (buah)
                                             α = sudut yang dibentuk oleh dua cermin datar  ()

2.         Cermin cekung
a.       Pemantulan cahaya pada cermin cekung
      Cermin cekung adalah cermin yang permukaan mengkilatnya (bagian depannnya) melengkup kedalam. Cermin cekung bersifat mengumpulkan sinar (konvergen) , artinya sinar-sinar sejajar yang jatuh pada permukaan cermin dipantulkan ke satu titik yang disebut titik api atau titik fokus.
cermin cekung.png
b.      Bagian-bagian cermin cekung
cermin cekung bagian.jpg
Keterangan :
SU = sumbu utama cermin (garis yang melalui pusat cermin)
O         = titik pusat optik (titik pusat cermin)
f          = titik fokus (titik tempat bertemunya sinar-sinar pantul)
R         = pusat kelengkungan cermin
c.       Pembentukan bayangan pada cermin cekung
      Pembentukan bayangan pada cermin cekung dilukiskan dengan menggunakan tiga buah sinar istmewa, yaitu ;
1.      Berkas sinar datang yang sejajar sumbu utama cermin akan dipantulkan melalui titik fokus f.
Sinar-istimewa-cermin-cekung-2.png
2.      Berkas sinar datang yang melalui titik fokus ƒ akan dipantulkan sejajar sumbu utama cermin.
Sinar-istimewa-cermin-cekung-3.png

3.      Berkas sinar datang yang melalui pusat kelengkungan cermin akan dipantulkan kemnali pada lintasan yang sama dengan sinar datang.
Sinar-istimewa-cermin-cekung-4.png

Langkah-langkah untuk melukiskan bayangan pada cermin cermin cekung adalah sebagai berikut.
1.      Lukiskan dua buah sinar istimewa.
2.      Berkas sinar datang dari cermin dan melalui tepat dibgaian atas benda.
3.      Cari titik potong dari berkas sinar-sinar pantul, maka akan membentuk bayangan nyata dan jika tidak ditemukan maka perpanjang berkas sinar-sinar pantul ke belakang cermin, maka akan terbentuk bayangan maya. Contoh ; benda benda berada diruang III
Sinar-istimewa-cermin-cekung-8.png
Sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin cekung bergantung dari letak bendanya dan dapat disimpulkan sebagai berikut.
no
Letak Benda
Sifat Bayangan
1
Di ruang I (O-ƒ)
Maya, tegak, diperbesar, diruang IV
2
Di titik fokus (ƒ)
Tidak terbentuk bayangan
3
Di ruang II (ƒ-M)
Nyata, terbalik, diperbesar, diruang III
4
Di pusat kelengkungan (M)
Nyata, terbalik, sama besar di M
5
Di ruang III (>M)
Nyata, terbalik, diperkecil, diruang II

d.      Hubungan antara jarak benda (s) jarak bayangan (s’) dan jarak fokus (f)
      Persamaan :


Rounded Rectangle: 1/s+1/s'=1/f=2/R
 



Keterangan:
S    = jarak benda ke cermin cekung
S’   = jarak bayangan ke cermin cekung
F    = jarak fokus cermin (positif)
R    = jari-jari kelengkungan cermin (positif)
Arti jarak benda dan bayangan adalah:
Jika jarak benda:
a)      Positif, benda didepan cermin atau benda nyata
b)      Negatif, benda dibelakang cermin atau benda maya
Jika jarak bayangan:
a)      Positif, bayangan didepan cermin atau bayangan nyata
b)      Negatif, bayangan dibelakang cermin atau bayangan maya.



Rounded Rectangle: M =|s'/s|=h'/h
 



Keterangan:
M    = perbesaran bayangan (kali)
M > 1 bayangan diperbesar
M    = 1 bayangan sama besar
M < 1 bayangan diperkecil
H    = tinggi benda (cm)
H’ = tinggi bayangan (cm)
e.       Penggunaan cermin cekung dalam kehidupan sehari-hari
1)        Sebagai pemantul lampu pada sorot mobil dan lampu senter. Lampu diletakkan pada titik fokus cermin cekung parabola, maka sinar-sinar yang dipancarkan lampu akan dipantulkan sejajar. Dengan demikian lampu akan dapat menyorot jarak lebih jauh.
2)        Sebagai pemusat sinyal-sinyal gelombang mikro pada parabola stasiun penerima.
3)        Sebagai pengumpul cahaya pada teropong pantul astronomi. Cermin cekung ini akan memantulkan sinar-sinar sejajar yang datang dari bintang yang jatuh ke titik fokus cermin cekung.
4)        Sebagai pengumpul energi matahari pada pembangkit listrik tenaga surya. Cahaya dari sinar matahari dipantulkan oleh cermin datar yang dapat digerakkan sebagai sinar sejajajr menuju ke cermin cekung dan akan dipantulkan konvergen sehingga panasanya memusat.

3.     Cermin cembung
a.       Pemantulan cahaya pada cermin cembung
      Cermin cembung adalah cermin yang permukaan mengkilat (bagian depannya) melengkung keluar. Cermin cembung bersifat divergen, yaitu menyebarkan sinar-sinar pantulnya.
cembung12.png
b.      Bagian-bagian cermin cembung
cembung1.png
P = titik pusat kelengkungan cermin
O = titik potong sumbu utama dengan cermin cembung
F = titik fokus cermin yang berada di tengah-tengah antara titik P dan                         titik O
R =  jari-jari kelengkungan cermin, yaitu jarak dari titik P ke titik O
f = jarak fokus cermin. 
c.       Pembentukan bayangan pada cermin cembung.
      Pembentukan bayangan pada cermin cembung juga menggunakan tiga buah sinar istimewa, yaitu:
1.      Berkas sinar datang yang sejajar sumbu utama akan dipantulkan seakan-akan datang dari titik fokus f.
cembung123.png
2.      Berkas sinar datang yang seakan-akan menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama.
cembung1234.png
3.      Berkas sinar datang yang seakan-akan menuju titik pusat kelengkungan akan dipantulkan kembali pada lintasan yang sama dengan sinar datang.
cembung12345.png
Untuk melukiskan pembentukan bayangan pada cermin cembung dapat
dilakukan dengan langkah-langkah sama seperti pada cermin cekung.
Contoh :
Bayangan yang dihasilkan oleh cermin cembung selalu bersifat maya, tegak,
diperkecil, dan dibelakang cermin.
Persamaan-persamaan yang berkaku pada cermin cembung sama dengan
persamaan pada cermin cekung. Hanya nilai f ( jarak fokus) bertanda negatif.
cembung123456.png
d.      Penggunaan cermin cembung dalam kehidupan sehari-hari.
Cermin cembung selalu menghasilkan bayangan yang bersifat maya, tegak,
dan diperkecil dimanapun benda berada, maka cermin cembung digunakan sebagai kaca spion mobil atau sepeda motor.


Label: |
0 Responses

Posting Komentar