Cari Blog Ini



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )

Satuan Pendidikan                  : Madrasah Aliyah Negeri Palangka Raya
Mata Pelajaran                        : IPA
Kelas / Semester                     : X / 1
Materi Pokok                          : Pengukuran
Alokasi Waktu                        : 1 x 15 menit
 


A.         Kompetensi Inti ( KI)
KI.1
Menghayati dan mengamalkan  ajaran agama yang dianutnya.
KI.2
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI.3
Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,  kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI.4
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B.     Kompetensi Dasar (KD)
1.1
Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya
2.1
Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa  ingin tahu;  objektif; jujur; teliti cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari  sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi
3.1
Memahami hakikat fisika dan prinsip-prinsip pengukuran (ketepatam, ketelitian, dan aturan angka penting)


C.    Indikator Pencapaian Kompetensi
1.      Menunjukkan rasa kagum terhadap ciptaan tuhan YME yang menciptakan keteraturan alam dan jagad raya
2.      Menunjukkan rasa ingin tahu tentang benda-benda yang dapat diukur menggunakan alat ukur
3.      Menunjukan sikap jujur dalam membaca ketelitian alat ukur.
4.      Menunjukan sikap teliti dalam menggunakan alat ukur
5.      Memahami ketepatan, ketelitian dan aturan angka penting
6.      Menggunakan alat ukur dengan benar sesuai dengan fungsinya.
D.       Materi Pembelajaran
Pengukuran adalah membandingkan nilai suatu besaran yang diukur menggunakan besaran sejenis yang ditetapkan sebagai satuan. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang benda haruslah sesuai dengan ukuran benda. Sebagai contoh, untuk mengukur lebar buku kita gunakan pengaris, sedangkan untuk mengukur lebar jalan raya lebih mudah menggunakan meteran kelos.
1.      Mistar (Penggaris)
Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan. Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm. Pada saat melakukan pengukuran dengan mistar, arah pandangan harus tegak lurus dengan dengan skala pada mistar dan benda yang diukur. Jika tidak tegak lurus maka akan menyebabkan kesalahan dalam pengukurannya, bisa lebih besar atau lebih kecil dari ukuran aslinya.
Contoh:
2.      Jangka Sorong
Jangka sorong juga merupakan alat pengukur panjang dan biasa digunakan untuk mengukur diameter suatu benda. Penemu jangka sorong adalah seorang ahli teknik berkebangsaan Prancis, Pierre Vernier. Jangka sorong terdiri dari dua bagian, yaitu rahang tetap dan geser (sorong). Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap adalah skala utama, sedangkan skala pendek pada rahang geser adalah skala nonius atau vernier, diambil dari nama penemunya. Skala utama memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius memiliki panjang 9 mm dan dibagi 10 skala. Sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm
Contoh:

Panjang benda diukur dengan jangka sorong ditunjukkan oleh gambar (b). Pada gambar di atas skala utama (sku) 62 skala dan skala nonius (skn) 4 skala. Sehingga dapat diketahui panjang benda yang diukur dengan cara berikut:
Panjang benda = sku . 1 mm + skn . 0,1 mm
                         = 62 . 1 mm + 4 . 0,1 mm
                         = 62 mm + 0,4 mm
                         = 62,4 mm

3.      Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup biasa digunakan untuk mengukur benda-benda yang tipis, seperti tebal kertas dan diameter rambut. Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu selubung (poros tetap) dan selubung luar (poros ulir). Skala panjang pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan pada poros ulir merupakan skala nonius. Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm. Jadi, mikrometer sekrup memiliki ketelitian yang lebih tinggi dari dua alat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu 0,01 mm.
Contoh:

Pada mikrometer sekrup di atas, ditunjukkan bahwa sku = 9 skala dan skn = 43 skala, maka panjang benda yang diukur dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut:
Panjang benda = (sku . 0,5 + skn . 0,01) mm
                         = (9 . 0,5 + 43 . 0,01) mm
                         = (4,5 + 0,43) mm
 = 4,93 mm
Angka penting
Angka penting adalah bilangan yang diperoleh melalui pengukuran yang terdiri dari angka penting yang sudah pasti (terbaca pada alat ukur) dan satu angka terakhir yang ditaksir.
1.      Semua angka bukan nol merupakan angka penting.
2.      Angka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol merupakan angka penting. 
3.      Semua angka nol yang digunakan hanya untuk tempat titik desimal bukan merupakan angka penting.
4.      Angka-angka nol yang diguanakan hanya untuk temoat titik decimal adalah bukan angka penting.
5.      Bilangan-bilangan puluhan, ratusan, ribuan, dan seterusnya yang memiliki angka-angka nol pada deretan akhir harus ditulskan dalam notasi ilmiah agar jelas apakah angka-angka nol tersebut termasuk angka penting atau bukan.
E.       Pendekatan /Model/ Metode Pembelajaran
Pendekatan               : Scientific
Model pembelajaran : Direct Intruction (Pembelajaran langsung)
Metode                     : Ceramah, diskusi, tanya jawab

F.        Kegiatan Pembelajaran
Sintak Model  Direct Instruction
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa

Pendahuluan
Menyampaikan Tujuan dan Mempersiapkan Siswa
1.        Guru mengucapkan salam dan menunjuk salah satu siswa untuk berdoa sebelum memulai pelajaran
2.        Memeriksa kehadiran siswa
3.        Mengaitkan materi pelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman siswa memberikan pertanyaan prasyarat, misal :
“apakah kalian lakukan untuk mengetahui ukuran suatu benda? “
4.      Memberikan pertanyaan yang ada kaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
“apa yang kalian ketahui mengenai pengukuran?”
5.      Memotivasi siswa dengan memberikan gambaran materi yang akan dipelajari, missal :“pernahkah kalian mengukur tinggi badan kalian. Atau pernahkan kalian mengukur berapa panjang suatu buku?”
6.      Memberitahukan materi pembelajaran yang akan dibahas
7.      Memberitahukan komptensi inti, kompetensi dasar, indicator, dan KKM.
1.      Siswa menjawab salam dan memimpin berdoa untuk memulai pelajaran.
2.      Siswa memberitahukan kehadiran.
3.      Siswa menjawab pertanyaan prasyarat
4.      Siswa menjawab yang diketahui mengenai pengukuran.
5.      Siswa mendengarkan motivasi
6.      Siswa mendengarkan materi pelajaran yang akan dibahas
7.      Siswa mendengarkan kompetensi inti, kompetensi dasar, indicator dan KKM.

3 Menit
Kegiatan Inti
Mempresentasikan dan MendemonstrasikanPengetahuan atau Keterampilan.
1.      Guru menjelaskan tentang mengenai pengukuran serta kaitannya dengan fenomena-fenomena disekitar.
2.      Guru menjelaskan mengenai alat ukur panjang dan ketelitiannya.
3.      Guru menjelaskan mengenai alat ukur waktu dan ketelitiannya.
4.      Guru menjelaskan angka penting
5.      Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya.
6.      Guru memberikan contoh soal
1.      siswa memperhatikan guru yang menjelaskan mengenai pengukuran serta kaitannya dengan fenomena-fenomena disekitar.
2.      siswa memperhatikan guru yang menjelaskan mengenai alat ukur panjang dan ketelitiannya.
3.      siswa memperhatikan guru yang mengenai alat ukur waktu dan ketelitiannya.
4.      siswa memperhatikan guru yang angka penting
5.      siswa menanyakan hal-hal yang belum dipahami.
6.      Siswa menjawab contoh soal yang diberikan guru



















10 menit
Membimbing pelatihan
1.      Guru bersama-sama dengan siswa menyelesaikan contoh soal yang diberikan
1.      Siwa bersama-sama menyelesaikan contoh soal yang diberikan
Mengecek Pemahaman dan Umpan Balik.
1.      Guru memanggil salah satu siswa untuk maju kedepan menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru.
2.      siswa maju kedepan menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru.
Penutup
Memberi Kesempatan Pelatihan Lanjutan dan Penerapan.
1.      Guru membimbing siswa berdiskusi untuk membuat rangkuman.
2.      Guru memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan dirumah sebagai latihan.
3.      Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucap salam.
1.      Siswa berdiskusi untuk membuat rangkuman.
2.      siswa mengerjakan latihan soal dirumah
3.      siswa mengakhiri pelajaran dengan mengucap salam
2        men22i2t
2
menit






G.    Penilaian hasil Pembelajaran
1.      Teknik Penilaian
No
Aspek yang dinilai
Teknik penilaian
Bentuk Instrumen
1
Sikap
·     Menunjukkan rasa kagum kepada tuhan YME
·     Menunjukkan rasa ingin tahu terhadap materi pengukuran
·     Menunjukkan sikap jujur dalam membaca skala pada alat ukur
·     Menunjukkan sikap teliti dalam membaca skala pada alat ukur.
·         Observasi

·         Lembar Pengamatan
2
Pengetahuan
·     Menjelaskan kembali tentang Pengukuran
·         Tes tertulis
·         penugasan
·         soal uraian

2.      Instrumen Penilaian (Terlampir)

H.          Media, Alat, Bahan, dan Sumber Pembelajaran

1.
Media                          :
Laptop & LCD
2.
Alat dan Bahan           :
Penggaris
3.
Sumber Pembelajaran :
·      Worksheet atau lembar kerja peserta didik (LKPD)
·      Lembar penilaian
·      Laptop
·      Buku Fisika SMA Kelas X (Marthen Kanginan, Erlangga)
·      Buku referensi yang relevan



Palangka Raya, Februari 2016
Mengetahui,  

Dosen Pembimbing
Mahasiswa Praktikan





Luvia Ranggi Nastiti, S.Si, M.Pd
Rini Fakhrunnisa
NIP. 19851115 201503 2 002
1301130296

                                                           
                                                           




Label: , |
0 Responses

Posting Komentar