Cari Blog Ini



A.      Evaluasi Pendidikan
Evaluasi Pendidikan adalah kegiatan atau proses penentuan nilai pendidikan, sehingga dapat diketahui mutu atau hasil-hasilnya.
Tujuan dan fungsi evaluasi ini dikaitkan dengan perencanaan, pengelolaan, proses dan tindak lanjut pengajaran/pendidikan, baik yang menyangkut perorangan (siswa secara individu), kelompok, maupun kelembagaan.
Salah satu penerapan evaluasi pendidikan yang menimbulkan pro dan kontra dikalangan masyarakat adalah Ujian Nasional atau disebut dengan UN. Ujian nasional adalah system evaluasi pendidikan dasar dan menengah secara nasional dan persamaan mutu tingkat pendidikan antar daerah.Untuk dapat lulus ujian nasional,siswa harus memenuhi standar nilai kelulusan yang ditetapkan untuk setiap mata pelajaran.

B.       Kurikulum
Kurikulum merupakan salah satu komponen yang memiliki peran penting dalam sistem pendidikan, sebab dalam kurikulum bukan hanya dirumuskan tentang tujuan yang harus dicapai sehingga memperjelas arah pendidikan, akan tetapi juga memberikan pemahaman tentang pengalaman belajar yang harus dimiliki setiap siswa. Oleh karena begitu pentingnya fungsi dan peran kurikulum, maka setiap pengembangan kurikulum pada jenjang mana pun harus didasarkan pada asas-asas tertentu.

baca juga yaa ☺☺
Pengertian Pendidikan
Tujuan Pendidikan
Pendidik dan Peserta Didik
Lingkungan Pendidikan
Alat dan Metode Pendidikan
Evaluasi dan Kurikulum


Manusia memiliki sejumlah kemampuan yang dapat dikembangkan melalui pengalaman. Pengalaman itu terjadi karena interaksi manusia dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan social manusia secara efisien dan efektif itulah yang disebut dengan pendidikan. dan latar tempat berlangsungnya pendidikan itu disebut lingkungan pendidikan, khususnya pada tiga lingkungan utama pendidikan yakni keluarga, sekolah dan masyarakat. Ketiga lingkungan ini disebut tripusat pendidikan, yang akan mempengaruhi manusia secara bervariasi. Keluarga sering dipandang sebagai lingkungan pendidikan pertama dan utama. Makin bertambah usia manusia, peranan sekolah dan masyarakat luas makin penting, namun peran keluarga tidak terputus.
Berdasarkan perbedaan ciri-ciri penyelenggaraan pendidikan pada ketiga lingkungan pendidikan itu, maka ketiganya sering dibedakan sebagai pendidikan informal, pendidikan formal, dan pendidikan nonformal. Pendidikan yang terjadi dalam lingkungan keluarga berlangsung alamiah dan wajar serta disebut pendidikan informal. Pendidikan di sekolah adalah pendidikan yang secara sengaja dirancang dan dilaksanakan dengan aturan-aturan yang ketat, seperti harus berjenjang dan berkesinambungan, sehingga disebut pendidikan formal. Pendidikan dilingkungan masyarakat (umapamanya kursus dan kelompok belajar) tidak dipersyaratkan berjenjang dan berkesinambungan, serta dengan aturan-aturan yang lebih longgar sehingga disebut pendidikan nonformal.
Secara umum fungsi lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya (fisik, social, dan budaya), utamanya berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia, agar dapat dicapai tujuan pendidikan yang optimal.

1.        Alat Pendidikan
Alat pendidikan ialah suatu tindakan atau situasi yang sengaja diadakan untuk tercapainya suatu tujuan pendidikan yang terntentu. Macam-macam alat pendidikan ini antara lain:hukuman dan ganjaran, perintah dan larangan, celaan dan pujian, contoh, kebiasaan.
Alat-alat pendidikan dapat dibedakan dari bermacam-macam segi:
1.        Alat pendidikan positif dan yang negatif.
a.         Positif yaitu ditunjukkan agar anak mengerjakan sesuatu yang baik, misalanya : contoh yang baik pembiasaan, pemerintah pujian, ganjaran.
b.        Negatif, jika tujuannya menjaga supaya anak didik jangan mengerjakan sesuatu yang buruk, misalnya larangan, celaan, peringatan, ancaman, hukman.
2.        Alat pendidikan preventif dan korektif
a.         Preventif, yaitu mencegah anak sebelum ia berbuat sesuatu yang tidak baik, misalnya contoh: pembiasaan perintah, pujian, ganjaran.
b.        Korektif, yaitu memperbaiki karena anak telah melanggar ketertiban atau berbuat sesuatu yang buruk, misalnya : celaan, ancaman, hukuman.
3.        Alat pendidikan yang menyenangkan dan tidak menyenangkan
a.         Yang menyenangkan yaitu menimbulkan perasaan senang pada anak-anak, misalnya ganjaran, pujian.
b.        Yang tidak menyenangkan, maksudnya yang menimbulkan perasaan tidak senang pada anak-anak, misalnya hukuman dan celaan.
2.        Metode Pendidikan
Strategi adalah usaha untuk mencapai kesuksesan dan keberhasilan dalam mencapai tujuan. Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang di desains untuk mencapai tujuan  pendidikan tertentu.


A.      Pendidik
Yang dimaksud dengan pendidik ialah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik. Peserta didik mengalami pendidikannya dengan tiga lingkungan yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.sebab itu yang bertanggung jawab terhadap pendidikan ialah orang tua, guru, pemimpin program pembelajaran, latihan, dan masyarakat/organisasi. Guru atau pendidik mempunyai peranan yang penting didalam proses pendidikan. agar supaya para pendidik dapat melaksanakan tugas paedagogisnya dengan sebaik-baiknya, maka harus dipenuhi syarat-syarat tertentu, baik syarat pendidik pada umumnya ataupun khususnya di sekolah.
Siapapun bisa menjadi pendidik. Dengan syarat dia mampu untuk membimbing dan mengarahkan peserta didik.
Menurut PP no 16 tahun 2007, pendidik harus memliki 4 kompetensi dasar yang harus dikuasai, yakni kompetensi pedagogic, kompetensi professional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi social.
a.         Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik sesuai dengan UU RI Guru dan Dosen Nomor 14 tahun 2005 dan PP Nomor 19/2005 adalah mengenai kemampuan yang berkenaan dengan pemahaman peserta didik dan mengelola pembelajaran yang mendidik dan dialogis. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan pemahaman tentang peserta didik secara mendalam dan penyelenggaraan pembelajaran yang mendidik pemahaman tentang peserta didik meliputi pemahaman tentang psikologi perkembangan anak, sedangkan pembelajaran yang mendidik meliputi kemampuan merancang pembelajaran, mengeplementasikan pembelajaran, menilai proses hasil pembelajaran, dan melakukan perbaikan secara berkelanjutan.
b.        Kompetensi Profesional
Kompetensi profesioanl seorang guru adalah seperangkat kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru agar ia dapat melaksanakan tugas mengajarnya dengan berhasil. Keberhasilan guru dalam menjalankan proesinya sangat ditentukan oleh ketiga profesi dengan penekanan pada kemampuan mengajar.

Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar dan indah untuk kehidupan. Karena itu tujuan pendidikan memiliki dua fungsi yaitu memberikan arah kepada segenap pendidikan dan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan.
Sebagai suatu komponen pendidikan, tujuan pendidikan menduduki posisi penting diantara komponen-komponen dari seluruh kegiatan pendidikan dilakukan semata-mata terarah kepada atau ditujukan untuk pencapaian tujuan tersebut. Tujuan pendidikan itu bersifat normative, yaitu mengandung unsure norma yang bersifat memaksa, tetapi tidak bertentangan dengan hakikat perkembangan peserta didik serta dapat diterima oleh masyarakat sebagai nilai hidup yang baik.
Tujuan utama pengelolaan proses pendidikan yaitu terjadinya proses belajar dan pengalaman belajar yang optimal. Sebab perkembangan tingkah laku perserta didik sebagai tujuan belajar hanya dimungkinkan oleh adanya pengalaman belajar yang optimal itu.

baca juga yaa ☺☺
Pengertian Pendidikan
Tujuan Pendidikan
Pendidik dan Peserta Didik
Lingkungan Pendidikan
Alat dan Metode Pendidikan
Evaluasi dan Kurikulum


ini sebenarnya tugas kuliah ILMU PENDIDIKAN, tapi mau bagi sedikit. siapa tau bermanfaat☺
A.      Pengertian pendidikan
1.        Batasan tentang pendidikan
Pendidikan, seperti sifat sasarannya yaitu manusia, mengandung banyak aspek dan sifatnya sangat kompleks. Karena sifatnya sangat kompleks itu, maka tidak sebuah batasan pun yang cukup memadai untuk menjelaskan arti pendidikan secara lengkap.
Dibawah ini dikemukakan  beberapa batasan pendidikan yang berbeda berdasarkan fungsinya.
a.         Pendidikan sebagai proses transformasi Budaya
Sebagai proses transformasi budaya, pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Hal-hal tersebut mengenai banyak hal seperti bahasa, cara menerima tamu, makanan, istirahat, bekerja, perkawinan, bercocok tanam, dan seterusnya.
Nilai-nilai kebudayaan tersebut mengalami proses transformasi dari generasi tua ke generasi muda. Ada 3 bentuk transformasi yaitu nilai-nilai yang masih cocok diteruskan misalnya nilai-nilai kejujuran, rasa tanggung jawab, dan lain-lain, yang kurang cocok diperbaiki, misalnya tata cara pesta perkawinan, dan yang tidak cocok diganti misalnya pendidikan seks yang dahulu ditabukan diganti dengan  pendidikan seks melalui pendidikan formal.
b.        Pendidikan sebagai Proses Pembentukan Pribadi
Sebagai proses pembentukan pribaddi, pendidikan diartikan sebagai suatu  kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik.
Sistematis oleh karena proses pendidikan berlangsung melalui tahap-tahap bersinambungan (procedural) dan sistemik oleh karena berlangsung dalam semua situasi kondisi, di semua lingkungan yang saling mengisi (lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat).
c.         Pendidikan sebagai proses Penyiapan warga Negara
Pendidikan sebagai penyiapan warga Negara diartikan sebagai suatu kegiatan untuk membekali peserta didik agar menjadi warga Negara yang baik.
Bagi kita warga Negara diartikan selaku pribadi yang tahu hak dan kewajiban sebagai warga Negara, hal ini ditetapkan dalam Undang-Undang dasar 1945 Pasal 27 yang menyatakan bahwa segala warga Negara bersamaan kedudukannya didalam hokum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hokum dan pemerintahan itu dengan tak ada kecualinya.

A.    SYARAT BATAS UNTUK DAWAI ( PEMANTULAN/REFLEKSI PADA BATAS)

Sebagai sebuah contoh sederhana dari refleksi gelombang dan peranan batas sebuah medium gelombang, mari kita memandang sekali lagi gelombang transversal pada dawai yang diregangkan. Apa yang akan terjadi bila pulsa gelombang atau gelombang sinusoidal tiba diujung dawai itu?
            Jika ujung itu diikatkan erat ke sebuah penopang tegar, maka ujung itu adalah ujung tetap yang tidak dapat bergerak. Gelombang yang tiba mengerahkan gaya pada penopang;reaksi terhadap gaya ini, yang dikerahkan oleh penopang pada dawai,”berbalik” pada dawai itu dan menimbulkan sebuah pulsa atau gelombang yang direfleksikan yang berjalan dalam arah sebaliknya. Sederet potret yang memperlihatkan refleksi sebuah pulsa di ujung tetap sebuah pegas berbentuk koil yang panjang. Pulsa yang derefleksikan itu bergerak dalam arah yang berlawanan dari pulsa yang semula, atau pulsa yang masuk, dan pergeserannya juga berlawanan. Situasi ini dilukiskan untuk pulsa gelombang pada dawai.
Kita dapat membuat suatu gelombang berdiri pada seutas tali yang regang dengan membiarkan suatu gelombang berjalan terpantulkan dari ujung jauh tali tersebut. Gelombang orisinal dan gelombang yang dipantulkan kemudian dapat dideskripsikan masing-masing oleh persamaan  dan   dan gelombang-gelombang itu dapat bergabung membentuk pola gelombang-gelombang berdiri.
Didalam rumus , kita menggunakan suatu pulsa tunggal untuk menunjukkan bagaimana pemantulan-pemantulan (refleksi) semacam itu terjadi. Didalam gambar, tali terjepitpada ujung kirinya. Ketika pulsa tiba diujung itu, tali mendesakkan gaya keatas pada tumpuan (dinding). Menurut Hukum Ketiga Newton, tumpuan mendesakkan gaya yang sama namun berlawanan pada tali. Gaya reaksi ini membangkitkan suatu pulsa pada tumpuan, yang merambat kembali di sepanjang tali  dalam arah yang berlawanan dengan arah rambatan pulsa orisinal. Dalam suatu pemantulan “keras” semacam ini, harus terdapat sebuah node pada tumpuan karena tali terjepit ditempat itu. Pulsa pantulan dan pulsa orisinal harus mempunyai tanda yang berlaina, agar kedua pulsa saling menghapuskan dititik itu.
Di dalam gambar, ujung kiri tali diikatkan pada sebuah cincin ringan yang bebas meluncur tanpa gesekan disepanjang suatu batang. Ketika pulsa orisinal datang, cincin bergerak menaiki batang. Ketika cincin bergerak, cincin memberikan gaya tarik pada tali, sehingga meregangkan tali dan menimbulkan suatu pulsa pantulan dengan tanda dan amplitude yang sama seperti pulsa orisinal. Jadi, dalam pemantulan “lunak” semacam itu, pulsa orisinal dan pulsa pantulan saling menguatkan satu sama lain dengan menimbulkan sebuah antinode pada ujung tali; perpindahan maksimum cincin sama dengan dua kali amplitude dari setiap pulsa ini.



A.    Hukum
1.      Pengertian hukum dalam sains:
Merupakan suatu pernyataan yang mengungkapkan adanya hubungan antar gejala alam yang konsisten. Karena kekonsistensiannya dari gejala-gejala alam inilah, maka dapat disusun suatu pernyatan yang dikenal dengan hukum. Selanjutnya hukum dapat digunakan landasan untuk menerangkan gejala berikutnya.
Formulasi hukum dalam sains bermacam-macam, dari yang sangat sederhana sampai yang kompleks.
            Contoh hukum untuk benda jatuh bebas menurut:
a.       Aristoteles : Waktu yang digunakan oleh benda jatuh bebas itu merupakan fungsi dari berat benda” (benda yang lebih berat akan lebih sampai ditanah dari pada benda yang ringan yang dijatuhkan dari ketinggian yang sama)
b.      Galileo : Waktu yang dibutuhkan oleh benda jatuh bebas itu tergantung dari berat benda (benda yang berat dan ringan akan jatuh bersamaan bila dijatuhkan dari ketinggian yang sama)
Dari dua model formulasi hukum diatas jelas bahwa hukum berlaku secara terbatas atau sering dikatakan “mendekati kebenaran”. Hukum tersebut menjadi benar hanya pada kondisi yang khusus, misalnya dalam ruang hampa pernyataan Galileo akan benar. Disamping berlakunya sangat terbatas, juga ada bentuk hubungan sebeb akibat dan bentuk hubungan yang bukan sebab akibat, sehingga kesemua bentuk hubungan tersebut hubungan “colligative”. Sedangkan dialam bebas pernyataan dari Aristoteles dapat menjadi benar.
Hukum dalam sains menurut Therdorson (1970) adalah :
1)        Suatu pernyataan
2)        Menyatakan hubungan antara fakta dari suatu gejala alam.
3)        Telah teruji kebenarannya oleh ahli dibidang itu
4)        Bersifat universal
5)        Dapat digunakan untuk meramal
6)        Berlaku pada kondisi terbatas
7)        Hanya berlaku apabila kondisi terpenuhi
2.      Fungsi hukum:
1)        Untuk mengungkap suatu kenyataan tentang hubungan antar gejala alam.
2)        Untuk meramalkan peristiwa alam yang akan terjadi yang ditunjukan oleh gejala alam.


CAHAYA
A.     Arah Rambat Cahaya
  Cahaya merupakan salah satu bentuk energi, karena menempati ruang dan tidak memiliki massa. Cahaya memiliki sifat-sifat sebgai berikut.
1.    Merupakan gelombang elektromagnetik, sehingga tidak memerlukan zat perantara dalam perambatannya.
2.    Merupakan gelombang transversal.
3.    Memiliki cepat rambat di ruang hampa 3x108 m/s.
4.    Memiliki panjang gelombang.
5.    Dapat dipantulkan.
6.    Dapat dibiaskan.
Cahaya dalam perambatannya selalu memiliki lintasan lurus. Sebagai contoh, dapat dapat dilihat saat cahaya memasuki sebuah ruangan melalui celah sempit.
A.       Perambatan cahaya
Cahaya dipancarkan oleh sumber cahaya. Matahari, bintang-bintang,  dan api merupakan sumber cahaya. Jika kita melihat benda bercahaya, sinar-sinarnya masuk ke mata kita. Sinar adalah sinar-sinar garis atau lintasan yang menunjukkan arah rambat cahaya. Itulah sebabnya kita dapat melihat benda itu.
Sebagian besar benda-benda yang kita lihat tidak memancarkan cahaya sendiri. Seperti batu, tembok, manusia, dan bulan. Benda-benda itu hanya memantulkan cahaya yang mengenainya. Cahaya pantul itu hanya memantulkan cahaya yang mengenainya. Cahaya pantul itulah yang masuk mata sehingga kita dapat melihat benda-benda itu. Benda-benda seperti itu seperti disebut benda gelap. Benda gelap dibedakan menjadi tiga macam:
1.    Benda tidak tembus cahaya, yaitu benda yang tidak dapat meneruskan cahaya yang mengenainya. Contoh: kayu, karet, dinding, dan lain-lain.
2.    Benda tembus cahaya, yaitu benda yang dapat meneruskan sebagian besar cahaya yang mengenainya. Contoh: air, udara, dan kaca bening
3.    Benda buram, yaitu benda yang meneruskan sebagian cahaya yang mengenainya, misalnya kaca, susu, dan kertas tipis.
Kita dapat melihat benda-benda yang ada disekeliling kita karena ada cahaya yang masuk kemata kita. Cahaya tersebut dapat masuk ke mata kita dengan cara merambat. Cahaya merambat lurus ke segala arah. Jika cahaya terhalang oleh benda seperti kaca bening, kita dapat melihat benda dari balik kaca bening. Benda- benda yang dapat meneruskan cahaya disebut benda bening. Namun, jika cahaya yang sedang merambat mengenai benda seperti kayu, orang atau pohon, cahaya tersebut tertahan. Hal ini terbukti, ruangan di belakang benda tersebut gelap sehingga terjadi bayang-bayang benda. Terbentuknya bayang-bayang tersebut merupakan bukti bahwa cahaya merambat menurut garis lurus.
Ada dua macam bayangan benda yang terbentuk, yaitu:
1.    Umbra (bayangan inti)
     Umbra, yaitu ruang gelap dibalik benda yang tidak mendapat cahaya sama sekali. Bayangan ini terbentuk jika sinar berasal dari sumber cahaya yang lebih kecil daripada benda.
2.    Penumbra (bayangan kabur)
     Penumbra, yaitu ruang gelap dibalik benda yang masih mendapat cahaya. Bayangan kabur akan terbentuk jika sinar berasal dari sumber cahaya yang lebih besar daripada benda. 
Label: 0 komentar | |