201
undefined
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Satuan
Pendidikan : Madrasah Aliyah Negeri Palangka Raya
Mata
Pelajaran : IPA
Kelas /
Semester : X / 1
Materi Pokok :
Pengukuran
Alokasi
Waktu : 1 x 15 menit

A.
Kompetensi Inti ( KI)
KI.1
|
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
|
KI.2
|
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
|
KI.3
|
Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah.
|
KI.4
|
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan.
|
B. Kompetensi Dasar
(KD)
C.
Indikator Pencapaian Kompetensi
1.
Menunjukkan
rasa kagum terhadap ciptaan tuhan YME yang menciptakan keteraturan alam dan
jagad raya
2.
Menunjukkan
rasa ingin tahu tentang benda-benda yang dapat diukur menggunakan alat ukur
3.
Menunjukan
sikap jujur dalam membaca ketelitian alat ukur.
4.
Menunjukan
sikap teliti dalam menggunakan alat ukur
5.
Memahami
ketepatan, ketelitian dan aturan angka penting
6.
Menggunakan
alat ukur dengan benar sesuai dengan fungsinya.
D.
Materi Pembelajaran
Pengukuran adalah membandingkan nilai suatu besaran
yang diukur menggunakan besaran sejenis yang ditetapkan sebagai satuan. Alat ukur yang digunakan untuk
mengukur panjang benda haruslah sesuai dengan ukuran benda. Sebagai contoh,
untuk mengukur lebar buku kita gunakan pengaris, sedangkan untuk mengukur lebar
jalan raya lebih mudah menggunakan meteran kelos.
1.
Mistar (Penggaris)
Mistar atau penggaris adalah alat ukur
panjang yang sering digunakan. Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau
0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya
yaitu 0,5 mm. Pada saat melakukan pengukuran dengan mistar, arah pandangan harus
tegak lurus dengan dengan skala pada mistar dan benda yang diukur. Jika tidak
tegak lurus maka akan menyebabkan kesalahan dalam pengukurannya, bisa lebih
besar atau lebih kecil dari ukuran aslinya.
Contoh:
2.
Jangka Sorong
Jangka sorong juga
merupakan alat pengukur panjang dan biasa digunakan untuk mengukur diameter
suatu benda. Penemu jangka sorong adalah seorang ahli teknik berkebangsaan
Prancis, Pierre Vernier. Jangka sorong terdiri dari dua bagian, yaitu rahang
tetap dan geser (sorong). Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap adalah skala utama, sedangkan skala pendek
pada rahang geser adalah skala nonius atau
vernier, diambil dari nama
penemunya. Skala utama memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius
memiliki panjang 9 mm dan dibagi 10 skala. Sehingga beda satu skala nonius
dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala
terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm
Contoh:
Panjang
benda diukur dengan jangka sorong ditunjukkan oleh gambar (b). Pada gambar di
atas skala utama (sku) 62 skala dan skala nonius (skn) 4 skala. Sehingga dapat
diketahui panjang benda yang diukur dengan cara berikut:
Panjang benda = sku . 1 mm + skn . 0,1
mm
= 62 . 1 mm + 4 . 0,1 mm
= 62
mm + 0,4 mm
= 62,4 mm
3. Mikrometer
Sekrup
Mikrometer
sekrup biasa digunakan untuk mengukur benda-benda yang tipis, seperti tebal
kertas dan diameter rambut. Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu
selubung (poros tetap) dan selubung luar (poros ulir). Skala panjang pada poros
tetap merupakan skala utama, sedangkan pada poros ulir merupakan skala
nonius. Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan
skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala nonius
mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm. Jadi, mikrometer sekrup memiliki
ketelitian yang lebih tinggi dari dua alat yang telah disebutkan sebelumnya,
yaitu 0,01 mm.
Contoh:
Pada
mikrometer sekrup di atas, ditunjukkan bahwa sku = 9 skala dan skn = 43 skala,
maka panjang benda yang diukur dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut:
Panjang
benda = (sku . 0,5 + skn . 0,01) mm
= (9 . 0,5 + 43 . 0,01) mm
= (4,5 + 0,43) mm
= 4,93 mm
Angka penting
Angka penting adalah bilangan yang
diperoleh melalui pengukuran yang terdiri dari angka penting yang sudah pasti
(terbaca pada alat ukur) dan satu angka terakhir yang ditaksir.
1. Semua angka bukan nol merupakan angka penting.
2. Angka nol yang terletak di antara
dua angka bukan nol merupakan angka penting.
3. Semua angka nol yang digunakan hanya
untuk tempat titik desimal bukan merupakan angka penting.
4. Angka-angka nol yang diguanakan
hanya untuk temoat titik decimal adalah bukan angka penting.
5. Bilangan-bilangan puluhan, ratusan,
ribuan, dan seterusnya yang memiliki angka-angka nol pada deretan akhir harus
ditulskan dalam notasi ilmiah agar jelas apakah angka-angka nol tersebut
termasuk angka penting atau bukan.
E.
Pendekatan /Model/ Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Model
pembelajaran : Direct Intruction
(Pembelajaran langsung)
Metode : Ceramah, diskusi,
tanya jawab
F.
Kegiatan Pembelajaran
Sintak
Model Direct Instruction
|
Deskripsi
Kegiatan
|
Alokasi
Waktu
|
||
Kegiatan
Guru
|
Kegiatan
Siswa
|
|||
Pendahuluan
|
||||
Menyampaikan Tujuan dan
Mempersiapkan Siswa
|
1.
Guru mengucapkan salam dan menunjuk salah satu siswa
untuk berdoa sebelum memulai pelajaran
2.
Memeriksa kehadiran siswa
3.
Mengaitkan materi pelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman siswa memberikan pertanyaan prasyarat, misal :
“apakah kalian lakukan untuk
mengetahui ukuran suatu benda? “
4.
Memberikan pertanyaan yang ada kaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan.
“apa yang kalian ketahui mengenai pengukuran?”
5. Memotivasi
siswa dengan memberikan gambaran materi yang akan dipelajari, missal :“pernahkah kalian mengukur tinggi badan kalian. Atau
pernahkan kalian mengukur berapa panjang suatu buku?”
6. Memberitahukan
materi pembelajaran yang akan dibahas
7. Memberitahukan
komptensi inti, kompetensi dasar, indicator, dan KKM.
|
1.
Siswa menjawab salam dan memimpin berdoa untuk
memulai pelajaran.
2.
Siswa memberitahukan kehadiran.
3.
Siswa menjawab pertanyaan prasyarat
4.
Siswa menjawab yang diketahui mengenai pengukuran.
5.
Siswa mendengarkan motivasi
6.
Siswa mendengarkan materi pelajaran yang akan
dibahas
7.
Siswa mendengarkan kompetensi inti, kompetensi
dasar, indicator dan KKM.
|
3
Menit
|
|
Kegiatan
Inti
|
||||
Mempresentasikan dan
MendemonstrasikanPengetahuan atau Keterampilan.
|
1.
Guru menjelaskan tentang
mengenai pengukuran serta kaitannya dengan fenomena-fenomena disekitar.
2.
Guru menjelaskan mengenai alat ukur
panjang dan ketelitiannya.
3.
Guru menjelaskan mengenai alat ukur
waktu dan ketelitiannya.
4.
Guru menjelaskan angka penting
5.
Guru memberikan kesempatan pada
siswa untuk bertanya.
6.
Guru memberikan contoh soal
|
1. siswa
memperhatikan guru yang menjelaskan mengenai pengukuran serta
kaitannya dengan fenomena-fenomena disekitar.
2. siswa
memperhatikan guru yang menjelaskan mengenai alat ukur panjang dan
ketelitiannya.
3. siswa
memperhatikan guru yang mengenai alat ukur waktu dan ketelitiannya.
4. siswa
memperhatikan guru yang angka penting
5. siswa
menanyakan hal-hal yang belum dipahami.
6. Siswa
menjawab contoh soal yang diberikan guru
|
10
menit
|
|
Membimbing
pelatihan
|
1.
Guru bersama-sama dengan siswa
menyelesaikan contoh soal yang diberikan
|
1.
Siwa bersama-sama menyelesaikan
contoh soal yang diberikan
|
||
Mengecek
Pemahaman dan Umpan Balik.
|
1.
Guru memanggil salah satu siswa
untuk maju kedepan menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru.
|
2.
siswa maju kedepan menyelesaikan
soal yang diberikan oleh guru.
|
||
Penutup
|
||||
Memberi Kesempatan Pelatihan
Lanjutan dan Penerapan.
|
1.
Guru membimbing siswa berdiskusi untuk membuat
rangkuman.
2.
Guru
memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan dirumah sebagai latihan.
3.
Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucap salam.
|
1.
Siswa berdiskusi untuk membuat rangkuman.
2.
siswa mengerjakan latihan soal dirumah
3. siswa
mengakhiri pelajaran dengan mengucap salam
|
2
men22i2t
2
menit
|
|
G.
Penilaian hasil Pembelajaran
1.
Teknik Penilaian
No
|
Aspek yang dinilai
|
Teknik penilaian
|
Bentuk Instrumen
|
1
|
Sikap
·
Menunjukkan
rasa kagum kepada tuhan YME
·
Menunjukkan
rasa ingin tahu terhadap materi pengukuran
·
Menunjukkan
sikap jujur dalam membaca skala pada alat ukur
·
Menunjukkan
sikap teliti dalam membaca skala pada alat ukur.
|
·
Observasi
|
·
Lembar Pengamatan
|
2
|
Pengetahuan
·
Menjelaskan
kembali tentang Pengukuran
|
·
Tes
tertulis
·
penugasan
|
·
soal
uraian
|
2.
Instrumen Penilaian (Terlampir)
H.
Media, Alat, Bahan, dan Sumber Pembelajaran
1.
|
Media :
|
Laptop
& LCD
|
2.
|
Alat dan Bahan :
|
Penggaris
|
3.
|
Sumber Pembelajaran :
|
· Worksheet atau lembar kerja peserta didik (LKPD)
· Lembar penilaian
· Laptop
· Buku Fisika
SMA Kelas X (Marthen
Kanginan, Erlangga)
· Buku
referensi yang relevan
|
Palangka Raya, Februari 2016
Mengetahui,
|
|
Dosen Pembimbing
|
Mahasiswa Praktikan
|
Luvia
Ranggi Nastiti, S.Si, M.Pd
|
Rini Fakhrunnisa
|
NIP.
19851115 201503 2 002
|
1301130296
|
Posting Komentar